Mengurangi bobot merupakan upaya penting dalam desain dan manufaktur pesawat, yang dapat memberikan kinerja penerbangan yang lebih kuat pada pesawat militer dan meningkatkan penghematan bahan bakar pada pesawat penerbangan sipil. Namun jika ketebalan komponen berbentuk pelat pada pesawat terlalu tipis maka akan menghadapi masalah kekuatan dan kekakuan yang tidak mencukupi. Dibandingkan dengan menambahkan rangka pendukung, menambahkan bahan sandwich yang ringan dan kaku di antara dua lapisan panel dapat meningkatkan kapasitas menahan beban secara signifikan tanpa menambah bobot secara signifikan.

Lapisan bahan inti kayu ringan atau plastik busa diisi antara permukaan dalam dan luar kulit yang terbuat dari resin epoksi yang diperkuat serat kaca (plastik yang diperkuat serat kaca). Kayu ringan juga merupakan salah satu bahan sandwich paling awal yang digunakan di pesawat terbang, seperti pesawat kayu terkenal selama Perang Dunia II - British Mosquito Bomber, yang terbuat dari kayu lapis dengan dua lapisan kayu birch yang diapit di antara satu lapisan kayu ringan.

Dalam industri penerbangan modern, material inti yang digunakan antara lain struktur sarang lebah dan plastik busa. Sarang lebah yang tampaknya lemah dapat menahan benturan truk-truk besar karena struktur jaringan seperti sarang lebah yang stabil menghalangi deformasi tekuk, yang mirip dengan prinsip bahwa kotak karton bergelombang memiliki kuat tekan yang kuat.

Aluminium merupakan logam yang paling umum digunakan di pesawat terbang, sehingga wajar jika menggunakan struktur yang terdiri dari panel paduan aluminium dan panel sandwich sarang lebah aluminium.